Cari Blog Ini

BiLLy TaMa

BiLLy TaMa

Kamis, 03 Juni 2010

Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Kejahatan1

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN






I. PENDAHULUAN

1. Judul :

” Strategi Polri Mengantisipasi dan Menyikapi Menurunnya Moral, Mentalitas Dan Disiplin Masyarakat Dalam Era Saat Ini dan Mendatang ”

2. Latar Belakang.

a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang telekomunikasi, informasi dan transportasi telah membuat dunia menjadi semakin transparan. Pengaruh globalisasi tersebut yang masuk wilayah Negara secara besar-besaran, penyebaran yang luas dan pergerakan yang cepat tidak mampu dibendung oleh siapapun telah membuat perubahan-perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat juga telah membuat terjadinya pergeseran nilai-nilai kehidupan masyarakat yang juga membawa dampak dengan menurunnya moral, mentalitas dan disiplin dalam hidup masyarakat, bangsa dan Negara.

b. Permasalahan bangsa Indonesia yang supraetnis ke depan tetap akan dihadapkan kepada terjadinya benturan peradaban, baik yang bersifat eksternal yaitu melawan derasnya global kultural, maupun yang bersifat internal sebagai akibat dari keanekaragaman komunitas yang sarat dengan perbedaan nilai, sikap, persepsi dan mentalitas serta kepentingan.

c. Polri sebagai lembaga maupun individu diharapkan mampu berperan dan mengambil langkah-langkah antisipatif dan penanggulangan guna mencegah terjadinya benturan peradaban, dan dampak lain yang ditimbulkan globalisasi yaitu menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat.

3. Pokok Permasalahan.

“Bagaimana perspektif, antisipasi dan strategi Polri dalam menyikapi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat dalam situasi kelangkaan keteladanan, media sosialisasi dan kepemimpinan yang diakui dalam era saat ini dan mendatang ?”

4. Pokok-pokok Persoalan.

a. Bagaimana perspektif menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat ?

b. Bagaimana posisi organisasi Polri saat ini ?

c. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi ?

d. Bagaimana implementasi strategi Polri dalam mengantisipasi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat.?


II. POKOK-POKOK PEMECAHAN PERSOALAN

5. Perspektif Menurunnya Moral, Mentalitas dan Disiplin Masyarakat.

a. Pengaruh globalisasi.

1) Terhadap sendi-sendi kehidupan bangsa.

Perkembangan lingkungan strategis baik yang bersifat eksternal maupun internal dimana pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun keamanan yang bilamana ditinjau dari aspek sosial budaya maka perkembangan lingkungan strategis tersebut telah mencipyakan dua kekuatan yang saling tarik menarik yang sering juga disebut sebagai paradoks globalisasi yaitu :

a) Kekuatan universalisasi yaitu kekuatan yang akan mendorong pembentuk budaya global berupa sistem nilai, perilaku dan gaya hidup masyarakat dalam format budaya yang homogen.

b) Kekuatan portifikasi yaitu merupakan perlawanan dan mekanisme pertahanan diri terhadap derasnya arus penyeragaman budaya globalisasi.

Dari dua kekuatan tersebut telah terjadi dan dirasakan pengaruh globalisasi terhadap kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang pada level individu, universalisasi dan portifikasi tersebut bekerja mempengaruhi nilai-nilai dan selanjutnya nilai-nilai ini mempengaruhi norma kehidupan mental dan perilaku bangsa.

Menurut Hermawan Kertajaya dalam kuliah dijelaskan bahwa kondisi tersebut telah mengkelompokan kehidupan bangsa Indonesia dalam 4 (empat) kategori, yaitu :

a) Masyarakat yang menganut dan memiliki nilai-nilai universal tetapi perilakunya masih kuat terpikat dengan tradisi lokal dalam rangka portifikasi.

b) Masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang berakar kuat dalam tradisi lokal tetapi perilakunya universal.

c) Masyarakat yang tersisihkan hidupnya baik dari tradisi dan budaya lokal, dimana nilai-nilai dan perilakunya sudah universal.

d) Masyarakat yang sama sekali tidak terpengaruh oleh derasnya arus universalisasi, nilai-nilai dan perilaku orang-orang seperti in masih sangat kuat dipengaruhi oleh tradisi lokal sebagai upaya portifikasi terhadap arus universalisasi.

2) Terhadap menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat.

Kondisi nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia dalam ideologi negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang telah ditegakkan oleh para The Founding Father (para pendiri republik) yang digali dari nilai-nilai adil luhur bangsa Indonesia, yang merupakan ideal culture yang dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia.

Kenyataan saat ini terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai yang ada pada ideal culture dan real culture, dikarenakan perbedaan dan melebarnya jurang antara kedua kultur tersebut. Menelaah kedua kultur tersebut dapat dihasilkan antara harapan dan kenyataan sebagaimana di bawah ini (materi kuliah Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M.Sc; tentang kajian perkembangan sosial, tanggal 26 September 2006) sebagai berikut :

a) Budaya yang sesuai dengan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. (Pancasila) :

(1) Kerukunan beragama

(2) Keadilan Sosial

(3) Kedaulatan Rakyat

(4) Kemanusiaan

(5) Kebangsaan

b) Budaya nyata dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

(1) Berkembangnya hiden conflict antar kelompok agama.

(2) Kesenjangan melebar dalam berbagai aspek kehidupan.

(3) Monopoli kekuasaan oleh individu atau kelompok tertentu.

(4) HAM diinjak-injak dimana-mana.

(5) Berkembangnya sentimen kesukuan, ras dan separatisme.

Pergeseran nilai-nilai kehidupan masyarakat tersebut telah memberi dampak terhadap menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat. Secara sosiologis kepatuhan pada nilai-nilai kehidupan yang ada, akan dilaksanakan bilamana masyarakat memiliki rasa malu, rasa bersalah dan perasaan takut.

b. Kemungkinan ancaman keamanan yang timbul sebagai dampak menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat.

Globalisasi membawa pengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan bangsa baik bidang politik, ekonomi, sosila budaya dan keamanan. Terjadinya pergeseran nilai-nilai kehidupan yang pada akhirnya juga mempengaruhi moral, mentalitas dan disiplin masyarakat membawa dampak kemungkinan timbulnya ancaman keamanan dalam kehidupan masyarakat antara lain :

1) Transnasional crime, antara lain :

a) Terorisme.

b) Penyalahgunaan narkoba.

c) Pencucian uang.

d) Penyelundupan senjata.

e) Penyelundupan manusia.

2) Kejahatan terhadap kekayaan negara, antara lain :

a) Penebangan liar (illegal loging).

b) Pencurian hasil laut.

c) Penambangan liar.

d) Korupsi terhadap asset Negara di lingkungan legislatif dan eksekutif.

6. Posisi Organisasi Polri Saat Ini.

Dengan memperhatikan faktor eksternal maupun faktor internal yang mempengaruhi kinerja Polri dalam mengantisipasi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat, melalui Analisis Faktor Eksternal Sistem (EFAS) dan Internal Faktor Analisis Sistem (IFAS), maka posisi organisasi Polri saat ini dapat dianalisis sebagai berikut :

a. Eksternal Factor Analisys System (IFAS).

NO

DIMENSI

BOBOT

RATING

SKOR

BOBOT

1.

PELUANG.

a. Peran Media Massa.

b. Kebijakan Pemerintah.

c. Hukum.

0,50

0,20

0,20

0,10

6

4

6

1,20

0,80

0,60

2.

KENDALA.

a. Peran Media Massa.

b. Kebijakan Pemerintah.

c. Hukum.

0,50

0,10

0,20

0,20

6

5

6

0,60

1,00

1,20

TOTAL SKOR

1,00

5,40


b. Internal Factor Analisys System (IFAS).

NO

DIMENSI

BOBOT

RATING

SKOR

BOBOT

1.

KEKUATAN.

a. Komitmen Polri.

b. Kultur/Budaya.

c. Teknologi.

0,50

0,10

0,20

0,20

5

6

4

0,50

1,20

0,80

2.

KELEMAHAN.

a. Komitmen Polri.

b. Kultur/Budaya.

c. Teknologi.

0,50

0,20

0,20

0,10

6

5

5

1,20

1,00

0,50

TOTAL SKOR

1,00

5,20

c. Posisi organisasi Polri.

Diskriptif interaksi hasil analisa EFAS dan IFAS maka dapat diuraikan posisi organisasi Polri saat ini sebagai berikut :


Dari hasil analisa EFAS dan IFAS diatas maka didapat posisi organisasi Polri saat ini berada pada titik 5a (Growth) yaitu ”Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal”.

Sasaran strategi diarahkan pada :

1) Membangun Polisi yang dipercaya masyarakat.

2) Membangun masyarakat patuh hukum.

3) Mewujudkan kepemimpinan yang responsif dan adaptif.

4) Membangun kerjasama dengan potensi keamanan.

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

a. Faktor Eksternal.

1) Peran media massa.

Media massa yang dominan mampu mempengaruhi dan membentuk opini masyarakat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam rangka membangun dan memelihara nilai-nilai kehidupan masyarakat.

2) Kebijakan Pemerintah.

Kebijakan Pemerintah yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat dan dapatnya kebijakan tersebut dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

3) Hukum.

Mewujudkan masyarakat yang diharapkan sadar dan patuh terhadap norma-norma hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta hukum dapat dilaksanakan secara efektif sehingga dapat memberikan jaminan kepastian hukum.

b. Faktor Internal.

1) Komitmen Polri.

Tugas pokok Polri sebagai alat negara penegak hukum, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, komitmen polri untuk memenuhi harapan masyarakat sebagaimana tertuang dalam visi dan misi Polri antara lain memberi jaminan kepastian hukum dalam kehidupan masyarakat.

2) Kulltural/budaya.

Reformasi kultural telah meletakkan landasan dalam bentuk pembenahan manajemen sumber daya manusia dengan berorientasi strategi untuk mewujudkan Polisi berwibawa dan berkinerja yang profesional.

3) Teknologi.

Teknologi yang telah dimiliki oleh Polri dapatnya memberikan kontribusi positif guna menyikapi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

8. Implementasi Strategi Polri Dalam Mengantisipasi Menurunnya Moral, Mentalitas dan Disiplin Masyarakat.

Dengan memperhatikan diskriptif interaksi EFAS dan IFAS dari skor bobot terbesar dari faktor eksternal dan internal maka dapat dianalisa melalui Strategy Factor Analisys Summary (SFAS) strategi kebijakan yang perlu diambil dalam mengantisipasi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat sebagai berikut :

a. Strategi kunci.

NO

FAKTOR

STRATEGI KUNCI

BOBOT

RATING

SKOR

BOBOT

JANGKA WAKTU

KADEK

KADANG

KAJANG

1.

2.

3.

4.

Peran Media Massa

Hukum

Komitmen Polri

Kultur/Budaya

0,30

0,30

0,20

0,20

5

7

5

5

1,50

2,10

1,00

1,00

-

-

X

X

X

-

-

-

-

X

-

-

TOTAL SKOR

1,0

b. Sasaran strategi.

Analisis strategi kunci tersebut di atas, maka dapat ditentukan sasaran strategi yang perlu dilaksanakan yaitu :

1) Program jangka panjang diarahkan pada strategi membangun masyarakat patuh hukum.

2) Program jangka sedang diarahkan pada strategi membangun kerjasama dengan media massa.

3) program jangka pendek diarahkan pada strategi membangun Polisi yang dipercaya masyarakat (kultur/budaya) dan mewujudkan kepemimpinan yang responsif dan adaptif (komitmen Polri).

c. Implementasi strategi Polri dalam mengantisipasi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat.

Adapun implementasi strategi Polri dalam mengantisipasi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat berdasarkan analisa posisi organisasi saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi dan kebijakan strategi yang ditetapkan yaitu :

1) Jangka Panjang, (5 Tahun)

Program kegiatan diarahkan pada strategi membangun masyarakat patuh hukum, antara lain :

a) Kerjasama dengan institusi penegak hukum dan departemen yang membawahi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Pemda serta masyarakat peduli hukum dan keadilan.

b) Merumuskan pedoman pemahaman masyarakat patuh atau tertib hukum, hak dan kewajiban dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik.

c) Mensosialisasikan semangat patuh hukum pada masyarakat melalui keteledanan.

2) Jangka Sedang, (3 Tahun)

Program kegiatan diarahkan pada strategi membangun kerjasama dengan media massa, antara lain.:

a) Membentuk forum konsultasi antara masyarakat setempat yang peduli terhadap keamanan dengan media massa.

b) Mengembangkan kemitraan dengan media massa terutama dalam penyelenggaraan community policing (pemolisian masyarakat).

c) Membangun opini publik yang berdampak positif bagi Polri dengan memberdayakan potensi media massa.

2) Jangka Pendek, (1-2 Tahun)

Program kegiatan diarahkan pada strategi membangun Polisi yang dipercaya masyarakat (kultur/budaya) dan mewujudkan kepemimpinan yang responsif dan adaptif (komitmen Polri), antara lain :

a) Mewujudkan kepemimpinan yang responsif dan adaptif mulai dari Perwira Tinggi, Perwira Menengah, Perwira Pertama sampai Bintara sesuai dengan peningkatan kualitas standar operasi yang ditetapkan dan berdasarkan kebutuhan kewilayahan.

b) Mewujudkan postur Polri yang profesional, bermoral dan modern sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang terpercaya dalam memelihara Kamtiibmas dan menegakkan hukum.

c) Mengetengahkan Polri sebagai institusi sipil yang memperlihatkan keteladanan sebagai warga negara, berintegritas, profesional, akrab dan tegas namun patuh hukum.

d) Mengembangkan sistem komunikasi semua jajaran kerja Polri, didukung teknologi komunikasi.

e) Penanggulangan berbagai kejahatan dengan strategi terpadu.

f) Mempersempit ruang gerak kejahatan transnasional dan kejahatan terorganisir serta penanganan secara profesional dan proporsional terhadap kasus yang ditangani.

g) Meningkatkan pelayanan Polri kepada warga masyarakat sebagai nilai utama.

h) Memberikan respon cepat berstandar terhadap setiap panggilan dari masyarakat.

i) Meningkatkan profesionalisme Polri dengan didukung teknologi Kepolisian dan teknologi informasi yang terpadu.

III. PENUTUP

9. Kesimpulan.

a. Perspektif menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat sebagai sendi-sendi kehidupan bangsa adalah dampak globalisasi yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat yang mana pengaruh globalisasi tersebut telah membawa perubahan-perubahan terhadap nilai-nilai kehidupan masyarakat, cara pandang masyarakat terhadap nilai-nilai terkandung dalam ideologi negara yaitu Pancasila membuat pergeseran nilai-nilai kehidupan yang pada akhirnya juga membawa dampak menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat juga tidak menutup kemungkinan timbulnya ancaman keamanan dalam kehidupan masyarakat.

b. Posisi organisasi Polri Dari hasil analisa EFAS dan IFAS maka didapat posisi organisasi Polri saat ini berada pada titik 5a (Growth) yaitu ”Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal”.

Dengan sasaran strategi guna mengantisipasi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat diarahkan pada :

1) Membangun Polisi yang dipercaya masyarakat.

2) Membangun masyarakat patuh hukum.

3) Mewujudkan kepemimpinan yang responsif dan adaptif.

4) Membangun kerjasama dengan potensi keamanan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi Polri dalam mengantisipasi dan menyikapi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat yaitu faktor eksternal meliputi Peran Media Massa, Hukum dan Kebijakan Pemerintah. Sedangkan faktor internal meliputi Komitmen Polri, Teknologi dan kultur/budaya.

d. Implementasi strategi Polri dalam mengantisipasi dan menyikapi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat dilaksanakan melalui :

1) Program jangka panjang diarahkan pada strategi membangun masyarakat patuh hukum.

2) Program jangka sedang diarahkan pada strategi membangun kerjasama dengan media massa.

3) program jangka pendek diarahkan pada strategi membangun Polisi yang dipercaya masyarakat (kultur/budaya) dan mewujudkan kepemimpinan yang responsif dan adaptif (komitmen Polri).

10. Rekomendasi.

Dalam mengantisipasi dan menyikapi menurunnya moral, mentalitas dan disiplin masyarakat sebagai dampak pengaruh globalisasi perlu dibangun kesamaan persepsi tentang keteladanan, peran media massa dan kepemimpinan yang dapat menjadi contoh dan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar